Ketika @basuki_btp menjadi bupati, bukan masyarakat muslim yang protes dengan kebijakannya sebagai bupati. Malah umat yang seagama dengannya. Basuki dituduh tidak memperhatikan pembangunan gereja, malah mempermudah dan menyumbang pembangunan masjid2. @basuki_btp berang,menurutnya gereja tidak perlu dibantu. “Kalian saweran aja, gereja udh jadi. Kalau masjid memang harus disokong.” Jelas Basuki. Masyarakat Muslim jumlahnya 93% dan masjid butuh banyak. Gereja cuma butuh sedikit dan umat kristen lebih baik ekonominya. Selain membangun mesjid, @basuki_btp juga menaik-hajikan ustad dan ulama-ulama yang belum bergelar haji. Lebih dari 100 orang dihajikan. @basuki_btp bahkan ikut safari ramadhan ketika bulan ramadhan tiba. Meski Ia harus menunggu saja di parkiran sampai selesai.
Gubernur lah yang bolak-balik mesjid-parkiran untuk mengantarkan makanan. Tetap @basuki_btp selalu bertahan dalam safari ramadhan.
Dalam setiap kampanyenya, @basuki_btp juga tidak pernah menggunakan sembako/bagi2 duit. Dia percaya dengan kartu nama, dan nomor hp nya. Menurut @basuki_btp yang dibutuhkan rakyat adalah no. hp nya. Rakyat harus bisa menggapai dan mengakses pemimpinnya. Sebagian besar warga Belitung, mulai dari nelayan, pedagang, sampai PNS punya nomor HP Bupati. Semua hal bisa dilaporkan langsung.
Pernah ada nelayan yg melaporkan LSM yg menimbun solar subsidi di Manggar, @basuki_btp lgsung turun ke lapangan dan mengganti LSM tersebut. Ada juga pungutan liar yg dilaporkan oleh murid SMA, @basuki_btp turun dan mengusut korupsi di sekolah itu. Basuki memegang hp nya sendiri dan Ia selalu mengusahakan membantu orang yang mengeluh. Disitu Ia sadar kondisi sebenarnya dari kebijakannya. Pemimpin yang tau persis kebijakannya dirasakan rakyat atau tidak, itulah @basuki_btp. Semua bisa menggapainya.
Kampanye no HP ini tetap dipertahankan @basuki_btp di Jakarta. Yang pernah bertemu Basuki, pasti liat dia agak “sibuk” sama hp nya. Jika masih ada yang mempertanyakan Pak @basuki_btp tidak akan adil karena berlatar belakang agama minoritas. Berarti dia belum mengenal siapa Basuki.
Nah, ada yg menarik lagi. Sebagian bilang ini kelebihan, sebagian ada yg blg ini kekurangan. Yaitu, Pak @basuki_btp ini bicaranya ceplas-ceplos. Silahkan liat Youtube Pak Basuki sebagai anggota DPR. Ucapannya cepat, tegas, dan emosional. Dia org yg tak sanggup menyembunyikan kegelisahannya. Namun seringkali karena kecepatannya itu, omongan Pak Basuki sering diputarbalikkan dan dipotong-potong sehingga salah arti. Masih ingat cerita tentang ayat-ayat konstitusi kemarin? Itu hasil putarbalikkan dari tetangga kita tercinta. Jika dilihat keseluruhan maksud Pak Basuki lebih dari itu. Harus diingat Pak @basuki_btp adalah seorang nasionalis sejati. Dia mengedepankan persatuan n kepentingan nasional dan menepikan SARA.
Sebagai pejabat negara, pemimpin memang harus patuh kepada undang-undang/ ayat-ayat konstitusi. Dia harus berjalan dalam koridor hukum, harus bersih dan transparan. Karena ayat-ayat agama kedudukannya jauh lebih tinggi kedudukannya sehingga sudah seharusnya dijalankan. Kita tidak bisa memakai ayat-ayat agama dalam menjalankan hukum di negara oleh karena itu hukum konstitusi harus di tegakkan.
Inget waktu itu tim nya Foke mencoba merapat ke Ahok untuk dijadiin wakilnya. Gue blg “Aku gamau dukung bapak kalo jd wakilnya Foke”. Nono Sampono waktu itu juga merapat ke Ahok untuk dijadiin wakilnya. Karena Nono tau sekali track record Ahok kayak gimana. Namun Ahok menolak. Sebelumnya, calon Independen juga dukung Ahok maju gubernur dengan dukungan massanya. Tapi itu orang deklarasiin sendiri bareng anaknya alm.pelawak. Akhirnya ketika bertemu dengan Jokowi, Ahok merasa satu visi& track recordnya pun sama ketika di Belitung & Solo. Majulah mereka berdua. Perfect!
Oleh karena itu jangan pernah memandang sebelah mata wakilnya Jokowi ini, mereka sama-sama bagus dan egaliter. Insya Allah diamanatkan wujudkan Jakarta Baru. Untuk masalah agama, Ahok tidak pernah mempermasalahkan. Dia prioritaskan sesuatu sesuai dengan kondisi. Ahok sangat menghormati semua agama. Omongan Ahok mengenai ayat2 suci di pelintir banyak org. Mereka nggak ngerti maksud Ahok itu apa. Yang nggak diinginkan Ahok adalah, ketika seorang pejabat disuruh bayar pajak dia berlindung pada ajaran agama tertentu. Dan ketika dipenjara berlindung pada konstitusi. Maka dari itu ayat2 suci tidak bisa digabungkan dengan konstitusi.
Percaya atau tidak, Ahok gak punya mobil. KPK pun tidak percaya. Itu kenapa? Karna Ahok lebih suka menolong orang dibanding beli untuk pribadinya. Mengenai kepemimpinan Ahok di Belitung, salah satu Kyai besar disana membandingkan Ahok dengan si “pengacara” dari babel juga. Inisial Y. Kyai itu bilang “Ahok biarpun Kristen, orang-orang Belitung pada dinaikin haji. Kalo si Y yg diberangkatin hanya keluarganya. Ahok sgt cinta rakyat!”
Ahok tidak membedakan orang, timses lawan politiknya di Belitung ada yg memiliki kinerja bagus dijadikan bagian dari jajaran pemerintahannya. Teringat ketika gue ke belitung, ada seorang pendeta yang datang menemui Ahok. Intinya ingin meminta sumbangan berupa mobil. Mobil itu konon katanya dipakai untuk antar jemput jemaat. Waktu itu pembicaraan Pak Ahok dan pendeta didepan saya. Ahok langsung menolaknya. Karena yang Kristen di desa Gantung (desa Ahok) hanya sedikit dan jaraknya sempit. Kalo tiap minggu ke gereja kata Ahok masih bisa jalan kaki. Si pendeta gak terima dan marah-marah ke Ahok sambil bilang “Kamu hanya sumbangkan ke masjid-masjid saja, agamamu tidak disumbang”. Ahok jawab ; “Aku sumbangkan gereja juga, Tapi tidak banyak karena disini mayoritas lebih banyak yang memakai mesjid”. Pendeta pun pulang.
Besoknya gw dkk ijin sama Pak Ahok untuk wawancara masyarakat Belitung mengenai dia. Pak Ahok bilang “Kalau mau wawancara ditempat yang milih saya dikit. “Karna kalau kalian wawancara ditmpt saya menang, pasti baik semua”. Akhirnya kita ketempat yang sedikit pilih Ahok. Dalam perjalanan, gue berfikir pasti jelek-jelek nih yang bicara tentang Ahok. Dugaan gue melesat, semua mengakui Ahok padahal dulu gak nyoblos Ahok.
Beruntung, sekarang Jakarta dapat giliran berikutnya yang akan diubah oleh Ahok. DKI Jakarta jangan sampai hilang kesempatan emas ini. Saya ngetwit ini tidak dibayar, dikasih hadiah apalagi dijanjiin dikasih jabatan. Saya ingin negara ini berubah, keadilan sosial merata. Tiap hari bantu Ahok saya tidak dibayar, saya dkk simpati terhadap kinerjanya. Saya hanya bisa membantu dana untuk Ahok melalui jualan kemeja. Semua keuntungan saya serahkan untuk kampanye JB, walaupun capek tapi saya dkk puas menolong orang yang memang pantas ditolong. Pesan saya : Jika ada suatu kesempatan ikt serta dalam memperbaiki bangsa, buktikan! Mari wujudkan Jakarta Baru.